Hallo Lombok!! Cara Hemat Menuju Flores Part 4 (Overland Jawa-Flores)

Setelah urusan di Bali selesai, gw bersama Bang Ginting berangkat menuju Lombok menggunakan motor ke Pelabuhan Padang Bai. Lumayan kan dapet tumpangan gratis cuy! Tapi eh tapi.. Di tengah perjalanan, motor yg gw tumpangi ban nya bocor. Gak tau nginjek paku, gatau beban motor yang kita tumpangi berat banget. Secara Bang Ginting bawa tas kamera yang gede banget dan gw bawa tas keril yang beratnya 10 kg. Kebayang tuh bawa beban selama perjalanan pegelnya kayak apa..  

 

Welcome to Padang Bai

 
 Beruntung kita gak perlu menunggu terlalu lama, kapal feri yang kita tumpangi segera berangkat. Perjalanan selama 2 jam dari Denpasar menuju Padang Bai dilanjutkan 4 jam perjalanan menyeberangi Selat Lombok. Dan biasa, “penyakit” gw pun muncul. Karena baru pertama kali menggunakan kapal feri ke Lombok membuat gw gak bisa tidur selama perjalanan. Beda sama Bang Ginting yang tidur manis di kursi ditemani dinginnya AC.

 

Pelabuhan aja airnya udah biru!


 

  

Perjalanan panjang ini gw lalui dengan berjalan mengelilingi isi kapal. Entah karena bosan atau exited ingin segera sampai di Pulau Seribu Masjid.

 

Pulau Lombok udah keliatan tuh!

 
Sekitar Pk 17.00 WITA, kapal segera merapat di Pelabuhan Lembar, Lombok. Sebelum kapal benar-benar bersandar, gw seperti mendapat ucapan selamat datang di Lombok berupa sunrise cantik berwarna kemerahan! So romantic!!  Tapi sayangnya momen ini gw lewati dengan seorang cowok. Hahahaha. 

 

Romantis kan sunset di atas kapal? Mau coba??

 
Just for your information, selama di Lombok gw akan menginap di Rumah Singgah (Rusing) Lombok Backpacker dan akan menghabiskan waktu kurang lebih 3 hari untuk mengeksplorasi keindahan Lombok.

Beruntung kita hidup di zaman teknologi yang serba canggih, mencari alamat pun langsung klik dengan jempol! Hasilnya!!! Tetep nyasar juga sih.. Hahahaha. Untuk menghindarkan hal-hal yang tidak di inginkan karena kita pun sudah sangat lelah, akhirnya kita memakai GPS (Gunakan Penduduk Sekitar).

Langit beranjak gelap, perut lapar, badan pegal menahan beban tas yang berat sampai kaki mati rasa akibat kesemutan, muka kumel gak jelas semua jadi satu. Mata terus memelototi layar HP yang terus bergerak mengikuti penunjuk arah.

Dan akhirnya perjuangan pun usai. Terletak di dalam sebuah komplek perumahan di Jalan Sriwijaya Kota Mataram, kami pun segera membelokkan motor untuk menuju ke TKP. Sebenarnya gw masih belum mengerti kenapa dinamakan rumah singgah. Tapi setelah memarkirkan motor dan masuk, gw menemukan tas-tas keril segede kulkas, dan begitu banyak orang yang berada di rumah ini. Selidik punya selidik kebanyakn dari mereka adalah tipe backpackeran sama seperti gw. Yang ikut menumpang di rumah ini hanya sementara waktu.

How to get there:

Makan: Rp. 10.000,-

Motor : Rp. 50.000,-

Feri Padang Bai- Lembar: Rp. 135.00,- (motor dan termasuk 2 orang penumpang)

Tinggalkan komentar